DaisypathAnniversary Years Ticker

Thursday, January 12, 2006

What a job...

Sebelum aku mulai bercerita, aku pengin ngenalin pekerjaanku dulu ya... Aku kerja di perusahaan Oil and Gas, sebagai seorang Reservoir Engineer. Kerjaanku yang utama adalah tentang how to manage oil and gas reservoir hence they can be produced with highest advantages. Kuakui, sebenarnya background study-ku chemical engineer, tapi garis nasib membawa aku menjadi seorang petroleum engineer :-). Menyesal? Nggak juga. Soalnya menurutku, engineer bukan hanya orang yg meng-otak-atik mesin atau yang mencampur bahan kimia. Most of all, engineer is someone who can make an improvement to a system.
Dulu, walaupun aku kuliah di teknik kimia, aku bercita-cita menjadi pegawai bank karena mereka kan kerjaannya di kantor terus(dingin dan bersih ..gitu lho). Aku kadang geli juga sih kalo nginget itu, kenapa aku nggak kuliah di jurusan lain aja ya..hehehe. Tapi kadang Dia memang ngasih sesuatu yang tidak kita bayangkan sebelumnya. Jadi beginilah akhirnya, selain di kantor aku harus mau ke field juga plus komposisi kawan kerja yang kebanyakan cowok dan minim cewek.
Sekarang sudah hampir 3 tahun aku kerja di bidang ini, belum ada niatan utk berhenti atau pindah ke bidang lain. I love my job. Bener... Walaupun aku nggak sampai workaholic as other people did. Aku tetap berangkat sampai kantor jam 7 dan pulang jam 4 karena office hournya emang jam segitu, jarang banget lembur. Beberapa partnerku bilang bahwa aku ambisius, apa iya ya?
Aku punya kenalan, namanya Doug. Dia seorang ekspatriat yg kerja utk oil&gas company asing. Aku masih inget banget hari pertama aku kenalan dengan dia. Waktu itu kami sama-sama peserta di sebuah lunch talk mengenai Cased Hole Logging di yang diadakan di sebuah hotel di jakarta. Kebetulan projectku dijadikan bahan presentasi juga disitu. Setelah berbasa-basi, tiba-tiba dia punya pertanyaan yang menarik banget;
"Have you ever fall in love with your job, or do you now?".
Waduh...it's a simple question, but the answer could be so difficult. Jadi aku jawab,
"No, and i don't want to..."
Teman bicaraku ini langsung tertawa, benar-benar tertawa. Aku kira dia pasti berpikir betapa tidak kompetennya orang yg diajaknya bicara. Tapi buru-buru dia menjawab,
"I agree with you, you may love and enjoy your job but don't you ever fall in love with it. "
Sampai hari ini aku kadang masih berfikir, apa bedanya fall in love and just love ya?? Tapi anyway, kerjaan itu salah satu bola dari Tuhan yang harus kita jaga dengan tanggung jawab, walaupun bola yang satu ini tidak sepenting bola-bola lain yang berupa keluarga, cinta, integritas, dan kesehatan.
Ps; postinganku sebelumnya kok bisa ilang sih...:-(

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Aku juga cinta banget sama kerjaanku sblum pindah ke sini. Disain pelabuhan, keren bgt buat aku berhubung mecing banget sama pelajaranku. Kayaknya waktu itu nggak pengen brenti dari kerjaan itu. Apa daya aku harus pindah ke sini.

Waktu sekolah dulu, ada Bu Guru cantik pintar yang kasih tau bahwa kerja aja yg bener, cinta sama kerjaan itu, maka belakangan akan datanglah duit. Hihihi... buat aku rupanya itu banyak benernya juga.

Hmmm... jatuh cinta sama kerjaan? Yang kayak gimana yah? Hehehe...

Thanks Ratih, seneng baca entry yang ini. Udah lama pengen nulis ttg kerjaan, tapi blom nemu dari sudut mana mau ditulis biar asik. Entry Ratih ini udah mewakili apa yang aku pengen buka, hehehhe...

11:43  
Blogger cikubembem said...

ak sepakat ma pak WBS bahwa pendidikan S1 itu tujuannya adalah menempatkan pola pikir dan melatih logika. jadi bukan buat jadi insinyur, jadi dokter, dll. jadi... habis lulus S1 trus mau jadi apa... ya semuanya nyambung2 aja. krn emang tujuan pendidikan S1 adl melatih logika itu tadi.
contohnya kita yg anak2 teknik, logika berpikirnya cenderung matematika. jadi kita bisa kerja di semua tempat yg butuh logika berpikir matematika.

ak skr kan ambil biotek ya, biotechnology, biology and technology, na.. jadi mahasiswanya berasal dari S1 yg beda2, krn beda2 itu, cara pikirnya juga beda2, ada yg berpikirnya lebih matematis, ada yg berpikirnya lebih biologis. contohnya ak, mau beli buku biochemistry, baca2 review dulu, habis kan ada buku yg cenderung biologi shg cocok buat anak2 medical, dan ada buku yg cenderung kimia shg cocok buat anak2 teknik.

13:27  

Post a Comment

<< Home