Money does matter??

Di kantor, job desk-ku adalah surveilance untuk 2 field di South sumatra sono. Selama ini, aku kerja bareng temen2 yg nyenengin apalagi sejak masuknya supervisorku yg sekarang(dia pindahan dari Caltex, alumni UI).

Kalo ada orang yang nanyain aku apa hal yang membuatku tetep stay di tempat kerjaku sampai sekarang, maka jawabannya adalah partner2ku ini selain salary tentu saja. Kerja dgn mereka, selain suasana yang nyaman, aku juga seperti mendapat tambahan saudara lagi.

Bulan kemarin, bos besar ngasih penawaran ke kami. Intinya tuh, beliau memberi kesempatan siapa saja utk berangkat ke Oman dan jadi reservoir engineer disana. Banyak keuntungan yg bisa diambil sebenarnya; jadi expat di negeri orang, gaji minimal US$ 3000/month, dsb.

Banyak yg akhirnya berangkat tp Ratih tetap memilih stay di Jakarta. Alasannya adalah, uang sebanyak itu tidak akan menggantikan apapun that i left behind. Some people said i threw my chance, tapi teman2ku yg lain bilang i did the right thing. Hmm...untuk yang satu ini aku emang yakin banget kok dengan keputusanku. Dan ternyata partner2ku ini pun juga tetep milih nggak berangkat. Alasan mereka juga sama, keluarga.

Dari awal cari kerja dulu, aku memang tidak menargetkan bahwa harus bekerja di perusahaan dgn gaji besar. Tapi jujur saja, waktu interview kerja dulu panel nanya ke aku kenapa aku harus kerja; aku jawabnya karena bagiku kerja adalah ibadah plus nyari duit...

Jadi menurutku, money does matter in certain circumstances;-)